Sabtu, 29 Agustus 2009

Taman Soekasada Ujung - Karangasem


Istana Air Ujung, yang oleh masyarakat setempat disebut Taman Soekasada Ujung terletak di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem. Kurang lebih 5 km arah tenggara Ibu Kota Karangasem, Amlapura. Pemandangan laut jelas terlihat dari sini. Tentu saja, karena selain terletak di ketinggian, taman ujung juga sangat dekat dengan laut.

Taman Soekasada Ujung, yang selanjutnya lebih populer dengan sebutan Taman Ujung dibangun oleh Raja Karangasem terakhir I Gusti Anglurah Ketut Karangasem pada 1910 hingga selesai pada 1921.Taman Ujung dibangun sebagai tempat raja beristirahat, dan menerima tamu-tamu kerajaan kala itu.Kedatangan Belanda ke Indonesia, termasuk ke Bali, sedikit tidaknya telah membawa pengaruh arsitektur eropa pada pembangunan Taman Ujung. Mengingat hubungan Raja Karangasem dengan Belanda kala itu sangat baik. Sehingga raja karangasem kemudian memanfaatkan beberapa penasehat arsitektur asal negeri kincir angin tersebut. Sementara disaat bersamaan pengaruh china juga diadaptasi, mengingat hubungan perdagangan dengan china juga berlangsung baik.

Pengaruh ketiga arsitektur tersebut, masing masing Bali, Belanda, dan China, sangat terlihat pada bangunan-bangunan di areal Taman Ujung ini.Pengaruh Bali jelas nampak pada ornamen-ornamen cerita pewayangan di berbagai sudut bangunan. Sementara bangunan gedung atau bale yang kokoh berbahan beton dan semen adalah ciri arsitektur belanda. Sedangkan beberapa ornamen khas china juga meramaikan arsitekur Taman Ujung.

Terdapat sejumlah bangunan dan kolam di kompleks taman air seluas hampir 6,5 hektar ini. Masing masing bangunan tersebut dulunya tentu memiliki fungsinya masing-masing. diantaranya, bale kambang, bale gili, bale kapal, bale lunjuk, bale bunder dll.

Selain bangunan atau Bale, terdapat pula sejumlah kolam, yang beberapa diantaranya memiliki cerita tersendiri. Ini adalah Kolam Dirah. Kolam yang pertamakali dibangun di areal Taman Ujung. Cerita tentang kolam ini berkaitan dengan siapa yang berstana di kolam ini, yakni Ida Ratu Dirah, ratu dari segala ilmu hitam. Slain kolam Dirah, adapula kolam sakral lainnya, Kolam Manikan. Kola ini berada dalam areal Pura Manikan. Oleh Raja Karangasem, dulunya Pura Manikan digunakan sebagai tempat bermeditasi.

Kemegahan Taman Ujung, sempat rusak akibat meletusnya Gunung Agung tahun 1963, dan kemudian diperparah dengan gempa bumi di tahun 1979. Namun penyelamatan dan revitalisasi telah membawa Taman Ujung kembali ke masa kejayaannya. Oleh pemerintah, Taman Ujung telah diumumkan sebagai object wisata budaya. Mengingat istana air ini merupakan salah satu warisan budaya di kabupaten karangasem.

Kini, Taman Ujung terus berbenah. Selain dibuka untuk umum, pihak pengelola juga membuka taman ujung untuk berbagai acara. Seperti pernikahan, maupun upacara lainnya. Dan ini tentu saja berkaitan dengan pengenalan Taman Ujung kepada masyarakat luas.

Pengelolaan Taman Ujung tetap ada pada keluarga Puri Agung Karangasem. Pemerintah Karangasem sendiri membantu dengan memperkerjakan 20 orang dari masyarakat sekitar Desa Tumbu untuk merawat Istana Air ini. Taman Soekasada Ujung Karangasem merupakan salah satu warisan budaya yang mendapat perhatian serius dari pemerintah bahkan dunia pun mengakui keindahannya.

1 komentar:

  1. another 'must visit' in Bali...

    nice review btw...r u balinese?

    salam kenal

    BalasHapus