Sabtu, 29 Agustus 2009

Puri Anyar Kerambitan, Kerambitan - Tabanan


Keberadaan Puri Anyar Kerambitan, tidak terlepas dari kisah Kerajaan Tabanan dan Puri Gede Kerambitan. Raja Tabanan ke XII yang bergelar Si Magada Sakti, karena lama tak memiliki keturunan berjanji akan mengangkat putra siapapun dari istri-istrinya, yang lahir pertama sebagai penerus kerajaan Tabanan. Putra pertama akhirnya lahir dari salah seorang selir. Sementara putra berikutnya lahir dari permaisuri. Karena janji, raja pun menetapkan putra dari selir tersebut sebagai penerus tahta. Sedangkan putra mahkota yang lahir dari permaisuri memilih pergi berguru pada seorang pendeta sakti di wilayah Banjar Singaraja Buleleng.

Sekembalinya dari Banjar, Putra mahkota tidak mau tinggal di Kerajaan tabanan. Akhirnya setelah memilih wilayah di Kerambitan, rajapun akhirnya membuatkan istana yang sama dengan istana atau puri agung tabanan, dengan luas wilayah yang hampir sama. Putra mahkota kemudian bergelar Tjokrda Gede Banjar, dan purinya bernama Puri Ageng Kerambitan.

Tjokorda Gde Banjar berputra 2 dari permaisurinya. Putra pertama Ida Tjokrda Gde Selingsing berstana di Puri Ageng, sementara sementara adik beliau, Tjokorda Ngurah Made Dangin mendirikan sebuah puri baru yakni Puri Anyar Krambitan.

Kini dari 5 bersaudara keturunan Tjokorda Ngurah Made Dangin yang menghuni Puri Anyar Kerambitan, tersisa dua saudara kembar yakni AA Ngurah Oka Silagunadha dan AA Ngurah Rai Girigunadi , bersama ibunda beliau AA sagung Raka. Merekalah kini yang bertindak sebagai kepala keluarga atau penglingsir puri.

Struktur Puri Anyar Kerambitan sampai saat ini masih tetap terjaga dan lestari. Puri anyar terbagi kedalam beberapa palebahan. Diantaranya cangkem kodok, bencingah puri, jaba tengah, tandakan puri, Saren, saren Agung, dan pemerajan agung.

Dari jaba tandakan ini, terdapat 3 pintu unuk masuk ke masing asing saren yakni saren kelod, saren kangin, saren kauh, saren tengah dan saren kaja. Jumlah saren ini ditunjukan untuk ke empat istri leluhur Puri Anyar kerambitan yang selanjutnya menurunkan 5 putra yang kemudian masing asing ditempatkan di saren2 tersebut.

Areal suci di Puri anyar kerambitan ini adalah merajan agung. Dengan dekorasi unik yang merpakan ciri khas mrajan2 di tabanan, yakni berupa puring-piring kuno.

Selanjutnya pada 04 Juli 1967, puri anyar kerambitan membuka diri untuk kunjugan wisatawan manca Negara. Apalagi, mengingat Bali dalam perkembagannya bergantung pada dunia pariwisata.tercatat puri anyarlah yang pertama kali membuka pintu puri untuk kepentingan parawisata. Pihak puri tentunya ingin mengenalkan budaya puri pada turis tanpa mengganggu aktivitas dan kelestarian puri.

Untuk mendukung aktivitas kepariwisataan puri, maka dihadirkanlah sejumlah atraksi wisata yang khas, seperti tektekan, okokan, sendratari cetrung, obor dll. Tentunya dengan melibatkan masyarakat disekitar puri. dan ini adalah bagian dari pesan atau amanat dari para leluhur puri.

Puri saat ini memang bukan lgi sebagai pusat kekuasaan. Namun keberadaan puri adalah salah satu tiang penyangga penting bagi kelestarian kebuadayaan Bali. Mengingat, sebagian besar puri puri dibali hingga kini masih setia pada tradisi dan budaya yang diwariskan leluhur mereka. Apalagi masih banyak pula masyarakat yang setia dan percaya bahwa mengabdi pada puri adalah sebuah bentuk penghormatan bagi Leluhur Bali.

2 komentar:

  1. sayangnya kesana pada waktu malam hari, karena ada undangan...but stil, a lovely place to visit :)

    ditunggu review2 selanjutnya tentang Bali

    again, salam kenal

    BalasHapus