Sabtu, 29 Agustus 2009

Puri Gede Karangasem, Amlapura - Karangasem

Salah satu kerajaan terbesar di Bali pada abad 19 adalah Kerajaan Karangasem. Kerajaan Karangasem memiliki beberapa puri yang merupakan pusat kekuasaan untuk mejalankan pemerintahan. Selain sebagai pusat pemerintahan, puri juga merupakan tempat tinggal raja serta para abdi kerajaan.

Salah satu puri yang merupakan peninggalan Kerajan Karangasem adalah Puri Gede Karangasem. Puri Gede Karangasem dibangun sekitar tahun 1700an oleh AA Anglurah Made Karangasem Sakti. Puri Gede Karangasem adalah Puri kedua yang dibangun oleh raja karangasem setelah Puri Kelodan. Sebelum memakai nama puri Gede, Puri ini bernama Puri Kaleran.

Memasuki lingkungan Puri Gede Karangasem, kita akan disambut dengan kori agung yang sangat khas. Ketebalan serta ketinggian dinding kori merujuk pada bentuk bangunan kerajaan Majapahit.

Puri Gede Karangasem semula luasnya sekitar 3 hektar. Kini yang berhasil di selamatkan sekitar 75 persen dari total keseluruhan luas puri. Puri Gede terbagi menjadi 20 palebahan atau bagian bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Arsitektur Puri Gde Karangasem mengkuti konsep Sanga Mandala yang merujuk ke pada konsep Tri Mandala. Yakni Nista, Madya, dan Utama Mandala. Halaman luar, tengah dan utama.

Seperti halnya puri puri lainnya di karangasem, detail bangunan Puri Gede, sangat kental dengan pengaruh Belanda dan china. Terbukti dengan banyaknya ornamen-ornamen kedua negara tersebut yang menyatu apik dengan bangunan asli puri. Keramik keramik antik ini misalnya, sangat kental dengan nuansa negeri tirai bambu. Hal ini tentu merupakan perwujudan dari betapa harmonisnya hubungan kerajaan karangasem dengan para pendatang.

Meski telah melewati beberapa masa, sebagian besar bangunan peninggalan Raja Karangasem di Puri Gede Karangasem masih tampak utuh. Seperti Gedong ini. Areal ini, menurut penglingsir puri gede, adalah tempat beristirahatnya raja dan para istri raja karangasem saat itu. Karena dikeramatkan dengan pintu gedong yang tidak boleh sembarangan dibuka, bangunan inipun seolah olah mewakili kehidupan puri di masa lalu. Bahkan tempat pemandian para istri rajapun kondisinya masih tampak baik. Pmugaran tetap dilakukan, namun masih mempertahankan model aslinya.

Selain mempertahankan bentuk puri sebisa mungkin sesuai dengan bentuk aslinya, Puri Gede Karangasem juga menyimpan benda-benda pusaka dari para pendahulu-pendahulu puri tersebut. Tercatat tidak kurang dari 60 keris pusaka tersimpan di puri ini. Termasuk juga ratusan lontar yang merupakan karya-karya sastra tempo dulu

Kini , Puri Gede terus berbenah. Bahkan interaksi sosial dengan masyarakat disekitar puri terus dibina. Bagian nista mandala alias bencingah puri yang dulunya merupakan tempat interaksi masyarakat dengan keluarga puri, kini dijadikan tempat berlatih seni dan budaya. Pihak puri gede karangasem berencana menjadikan Puri sebagai salah satu daya tarik wisata seni dan budaya....

Demikianlah Puri Gede Karangasem..salah satu peninggalan sejarah kehidupan kerajaan di bali di masa lalu. Cermin sebuah peradaban manusia bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar