Kamis, 12 November 2009

Grya Kongco Dwipayana


Di Tanah Kilap yang juga dikenal dengan sebutan Alas Muntig inilah Kongco Dwipayana berada. Konco yang berada ditengah hutan mangrove ini letaknya berdampingan dengan Pura Luhur Candi Narmada. Kedua tempat peribadatan tersebut merupakan contoh baik kerukunan antar pemeluk agama di Bali. Di Griya Kongco Dwipayana inilah kita bisa melihat persahabatan erat antara penganut Hindu (Siwa), Budda, dan Tao.

Adanya Grya Kongco Dwipayana ini menurut pendirinya Ida Bagus Adnyana,bermula dari ditemukannya tiga peninggalan kuno. Masing-masing berupa petilasan Batara Lingsir (Dewa Siwa), prasasti batu bertuliskan peristiwa Dinasti Ching sekitar 360 tahun silam, serta sebuah kolam suci.

Semntara struktur bangunan Grya Kongco Dwipayana tidak jauh berbeda dengan bangunan Pura, yang membagi halamannya menjadi beberapa bagian yakni nista, madya dan utama mandala. Sejumlah bangunan suci budha dan hindu bisa kita lihat disini, sejalan dengan mereka yang datang juga berasal dari 2 keyakinan berbeda.

Selain tempat pemujaan bagi Batara Lingsir (Dewa Siwa), serta Gedong Buddha dan Gedong Kongco yang masing masing ditujukan untuk sang Budha dan Dewi koan Im, Di Grya Kongco Dwipayana Tanah Kilap juga dipuja Dewa Panglima Armada (Sam Po Tay Jin/Sam Po Kong), Dewa Perang (Kwan Kong), Dewa Laut (Tian Shang Sheng Mu), Ratu Bagus Sakti Syahbandar (Ratu Mas Alan Ulun), Dewa Amurwa Bumi (Tho Di Kong), dan Dewa Na Cha Sakti.

Selain di merupakan tempat suci bagi penganut siwa dan Budha, yang juga istimewa di konco Tanah Kilap adalah adanya stana Dewi Chi Sian Nii, berupa tujuh dewi sebagai asisten permaisuri Kaisar Langit, yang merupakan perwujudan satu-satunya di Indonesia. Disini pulalah orang-orang lazim memohon keselamatan, kesehatan, membuka jalan keberuntungan, masalah perjodohan hingga rumahtangga. Perwujudan Tujuh Dewi Chi Sian Nii ini distanakan di atas kolam suci berbentuk siao pwe.

Kolam suci ini dipercaya mengandung mukjizat. Airnya tidak pernah meluap, tapi juga tidak kunjung habis. Air suci inilah lazim diberikan kepada orang-orang usai sembahyang, agar memperoleh berkah sesuai karma masing-masing.

Griya Kongco Dwipayana merayakan ulangtahun setiap 9/9-penanggalan cina. Sedangkan Dewi Chi Sian Nii dirayakan pada 7/7 setiap tahunnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar