Kamis, 12 November 2009

Relief Yeh Pulu


Bedulu adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Kurang lebih 25 km arah timur Kota Denpasar. Selain merupakan kawasan pertanian yang cukup subur, Desa Bedulu dikenal di kalangan dunia ilmu arkeologi, sebagai sebuah kawasan yang kaya akan tinggalan-tinggalan arkeologi dari jaman Bali kuno. Salah satunya adalah RELIEF YEH PULU.

Relief tua Pura Yeh Pulu terletak di sebelah tenggara Desa Bedulu. Berada ditengah-tengah persawahan, Relief yang merupakan relief terpanjang di bali ini, ditemukan oleh seorang punggawa kerajaan Ubud ditahun 1925, dan kemudian dipublikasikan Jawatan Arkeologi Belanda pada 1929.

Relief batu cadas kuno Yeh Pulu diperkirakan dibuat pada abad ke 15. Relief bernuansa magis dan penuh makna ini terpahat sepanjang 25 meter disisi tebing cadas, setinggi 2 meter.

Sejumlah penelitian pun telah dilakukan para pakar dari dalam maupun luar negeri untuk mengenali makna yang tersirat di balik relief dinding tebing batu cadas perbukitan ini. Sehingga kemudian banyak tafsir dan analisis yang muncul tentang makna di balik relief ini.

Tergambar jelas, pada relief diantaranya tergambar seorang laki-laki memikul guci, seorang nenek tua duduk santai, seorang Pertapa dengan tangan sembah sujud, di sebelahnya terdapat perempuan dengan sejumlah perhiasan kuno, tiga ekor kera, dan seorang laki-laki berambut panjang sedang menunggang kuda, dua orang laki-laki menyerang binatang dengan senjata tradisional, perkelahian antara katak dan ular, serta dua laki-laki memikul lima ekor babi, dan terakhir terlihat dengan jelas seorang perempuan memegang ekor kuda yang sedang ditunggangi seorang pria.

Secara keseluruhan tema cerita pada relief yeh pulu menggambarkan suasana kehidupan dalam hutan serta kehidupan sehari-hari dimasa Kerajaan Bali Kuno.
---------
Kata Yeh dalam bahasa daerah Bali berarti air dan Pulu adalah gentong. Nama Yeh Pulu sendiri diambil dari gentong atau tempat penyimpanan beras dimasa lalu, yang berada di tengah sumbu air yang disucikan, yang terletak di sebelah barat relief.

Sebagian besar tinggalan-tinggalan arkeologi di Desa Bedulu khususnya, dan Gianyar pada umumnya, berada tidak jauh dari sumber-sumber air. Demikian pula dengan relief yeh pulu ini.

Untuk menuju lokasi Relief Yeh Pulu, kita terlebih dahulu akan melewati jalan setapak dengan persawahan disekelilingnya. Disisi sepanjang jalan setapak yang ditata asri dan rapi ini, tampak tebing batu cadas dengan sumber-sumber air. Air yang berlimpah ini selanjutnya akan dialirkan ke areal persawahan di sekitar relief.

Monumen Yeh Pulu ini dilengkapi pula dengan sebuah tempat suci yang berfungsi sebagai pura subak, yang menambah suasana indah pada kompleks relief ini.

Disamping pahatan-pahatan klasik Bali, Relief Yeh Pulu juga memiliki Ceruk-ceruk atau goa. Ceruk-ceruk di selatan relief yeh pulu ini ditengarai sebagai tempat pertapaan Raja Bali Kuno terakhir,sebelum Bali runtuh ke tangan Majapahit pada 1343.

Relief Yeh Pulu merupakan salah satu diantara sekian banyak monumen sejarah Klasik Bali di zaman Bali Kuno pada abad ke 14 masehi. Relief ini sarat dengan pengetahuan seni, yang sampai saat ini masih lestari dan diemong oleh Krama Subak, sebagai salah satu organisasi klasik bali yang secara khusus mengatur Petani dan segala aspeknya di dalam menggarap tanah persawahan di Bali.

Kondisi ini tentu akan sangat membantu dalam pelestarian kawasan atau situs peninggalan bersejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar